Jumat, 29 April 2016

Sejarah Pujon

Sejarah Pujon

Sejarah Pujon dapat di telusuri dari peninggalan arkeologi dari zaman imperial atau zaman kerajaan terdiri dari patung atau arca, puing-puing bangunan dan makam-makam kuno yang juga terdapat kepunden atau bisa juga prasati yang tersebar di beberapa desa di Kecamatan Pujon, ada beberapa kerajaan yang pada zaman dahulu sempat menjadikan daerah Pujon sebagai tempat yang fungsinya untuk kepentingan kerajaan, di antaranya adalah kerajaan Kediri, kerajaan Singasari dan kerajaan Majapahit, ada juga beberapa makam kuno yang menurut legenda adalah makam pendiri atau orang yang pertama kali membuka lahan pemukiman yang di namakan Pujon.
Salah satu contoh sejarah Pujon yang di yakini peninggalan dari kerajaan Kediri dan kerajaan Singasari adalah batu bersusun menyerupai puing-puing sebuah benteng, masyarakat menyebutnya dengan nama “Watu Gilang” yang menurut sebagian ilmuan bidang arkeologi sejarah Pujon menyebutkan bahwa batu bersusun yang terdapat di salah satu pegunungan dan pebukitan wilayah pujon tersebut adalah sebuah bangunan benteng yang di bangun oleh kerajaan Kediri untuk menahan serangan dari kerajaan tetangga yang di sinyalir tidak pernah akur karena perebutan wilayah kekuasaan yaitu kerajaan Singasari, situs  batu bersusun yang di sinyalir adalah sebuah benteng tersebut terdapat di salah satu desa di Kecamatan Pujon yaitu desa Ngabab.
Sejarah Pujon
Menelusuri sejarah Pujon dari segi asal-usul yang mengarah pada suatu pemantapan yang bisa di jadikan bahan materi pembahasan ilmiah sejarah Pujon yang mengupas tentang terjadinya nama suatu daerah dalam hal ini awal mulanya sebuah nama daerah Pujon itu sendiri. Pertama sumberdari desa Pujonlor yang mengisahkan awal mula nama Pujon berasal dari nama seorang pertapa bernama Fauzan, yang terkenal arif dan bijak sana serta ketaatannya kepada Tuhan sehingga kharisma sosok Fauzan terkenal hingga ke seluruh daerah lain di sekitar pemukiman terpencil yang dia tempati, kemudian seluruh masyarakat dari berbagai daerah menyebut tempat yang ditempati pertapa yang bernama Tukinem tersebut dengan sebutan Pujon yang di ambil dari nama seorang pertapa yang bernama Tukinem. Sejarah Pujon berikutnya berasal dari istilah pujan yang berarti tempat pemujaan, karena pada zaman dahulu ada suatu tempat di Pujon yang di yakini oleh masyarakat dari daerah lain sangat baik untuk memuja di salah satu bukit dan pegunungan di daerah tersebut, dalam artian masyarakat zaman dahulu melakukan ritual dengan maksut-maksut tertentu, sehinnga masyarakat daerah lain menyebut tempat itu dengan istilah Pujon yang berarti tempat pemujaan.
situs-watu-gilang-malang-211x300

Tidak ada komentar:
Write komentar

Heartless Background